Perayaan Natal masih terus berlangsung di Kota Madiun, kali ini jemaat Persekutuan Gereja Indonesia Setempat (PGIS) yang melaksanakan ibadah dan perayaan Natal. Perayaan tersebut dilakukan pada Senin (20/1) malam di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jalan Panglima Sudirman.
Tak hanya datang untuk memenuhi undangan,Walikota Madiun Maidi juga mendengar berbagai aspirasi yang disampaikan warga. Salah saru aspirasi yang disampaikan berupa keinginan jemaat untuk menggelar Natal secara serentak di Gor Wilis Madiun. Walikotal langsung mengiyakan keinginan jemaat tersebut dan meminta OPD terkait untuk memfasilitasi. Tentu perayaan tersebut harus berjalan dengan damai dan penuh kerukunan.
Hadiri Perayaan Natal, Walikota Himbau Warga Untuk Terus Jaga Kerukunan Perayaan Natal masih terus berlangsung di Kota Madiun, kali ini jemaat Persekutuan Gereja Indonesia Setempat (PGIS) yang melaksanakan ibadah dan perayaan Natal. Perayaan tersebut dilakukan pada Senin (20/1) malam di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jalan Panglima Sudirman. Tak hanya datang untuk memenuhi undangan,Walikota Madiun Maidi juga mendengar berbagai aspirasi yang disampaikan warga. Salah saru aspirasi yang disampaikan berupa keinginan jemaat untuk menggelar Natal secara serentak di Gor Wilis Madiun. Walikotal langsung mengiyakan keinginan jemaat tersebut dan meminta OPD terkait untuk memfasilitasi. Tentu perayaan tersebut harus berjalan dengan damai dan penuh kerukunan. Selain itu, walikota menyampaikan bahwa Kota Madiun telah terjaga kerukunan antar agama sejak ratusan tahun. Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah rumah ibadah berbagai agama yang telah berdiri sejak ratusan tahun silam. Seperti gereja yang telah dibangun pada era kolonial, klenteng yang juga tak kalah lama, hingga masjid-masjid kuno. Disampaikan pula, kerukunan yang telah terjaga harus terus dipertahankan dan diwariskan kepada anak cucu kelak. (amel/pkl/upnvjt)Selain itu, walikota menyampaikan bahwa Kota Madiun telah terjaga kerukunan antar agama sejak ratusan tahun. Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah rumah ibadah berbagai agama yang telah berdiri sejak ratusan tahun silam. Seperti gereja yang telah dibangun pada era kolonial, klenteng yang juga tak kalah lama, hingga masjid-masjid kuno. Disampaikan pula, kerukunan yang telah terjaga harus terus dipertahankan dan diwariskan kepada anak cucu kelak. (amel/pkl/upnvjt)