Tujuh Bulan Berkolaborasi, Kota Madiun Bertabur Prestasi

Tahun anggaran 2020 mulai dijalankan. Berbagai pembangunan yang telah dilaksanakan akan terus dilanjutkan. Kendati begitu pembangunan yangbtelah selesai cukup memberikan perubahan di Kota Madiun. Hal itu tak terlepas sentuhan tangan dingin Walikota Maidi dan Wakil Walikota Inda Raya kendati belum genap setahun menjabat. Beberapa di antaranya, juga berbuah prestasi. Kota Madiun setidaknya mendapat 28 penghargaan dan prestasi dalam tujuh bulan terakhir. Itu baik secara kedinasan dan individu masyarakat. Terbaru, tiga penghargaan diraih selama Desember. Kota Madiun masuk Top 30 kompetisi Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasionalb (SP4N) LAPOR! 2019 dari KementerianbPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Penghargaan diberikan di Jakarta, Senin (9/12) lalu.

Pemkot Madiun dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dalam event Apresiasi dan Penganugerahan Pembangunan Zona Integritas Dalam Tata Kelola Pemerintahan yang juga di Jakarta, sehari setelah penghargaan SP4N atau Selasa (10/12) lalu. Bersamaan dengan itu, Kota Pendekar juga meraih penghargaan Kota Peduli HakbAsasi Manusia (HAM) yang diterima Wakil Walikota Inda Raya di Bandung.

Selain itu, Kota Madiun juga mendapat sejumlah penghargaan bergengsi lain di berbagai bidang. Di antaranya, PPID Award KIPD Jawa Timur atas keterbukaan informasi kategori sangat baik, TK Negeri Pembina juara I Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat nasional untuk TK/RA kategori Pencapaian Terbaik, Penghargaan Menteri Kominfo Jonny G Plate atas penyelesaian masterplan Smart City, Piagam WTP dari Kemeterian Keuangan, Penghargaan Wahana Tata Nugraha 2019 dari Kementerian Perhubungan bagi Dinas Perhubungan Kota Madiun hingga penghargaan kota ramah lansia tingkat provinsi dan Predikat Kota Layak Anak.

Walikota Madiun Maidi menyebut hal itu merupakan bukti peningkatan kinerja aparatur pemerintah. Namun, walikota berharap untuk tidak cepat berpuas diri. Sebab, indikatornya tetap kepuasaan masyarakat. Penghargaan yang diterima harus seiring dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

“Jangan cepat puas dulu. Buat apa penghargaan kalau ternyata masyarakat belum terpuaskan dari pelayanan yang diberikan. Indikatornya tetap kepuasaan masyarakat,” kata walikota.

Penghargaan, kata walikota, wajib menjadi pelecut semangat untuk bekerja lebih baik ke depan. Pihaknya menyebut masih banyak kekurangan dalam pelayanan kepada masyarakat. Tak heran, harus terus ditingkatkan. Walikota menyebut kinerja ASN bakal terus digenjot ke depan. Salah satunya, terkait penerapan lelang cepat untuk proyek lanjutan di 2020 nanti. Aparatur terkait wajib segera menyesuaikan dengan hal tersebut. Harapannya, pembangunan segera terlaksana dan manfaatnya dapat segera dimanfaatkan masyarakat.


“Jangan ditunda-tunda. Semakin cepat semakin baik. Ke depan akan terus kita pacu,” ungkapnya.

Source: madiuntoday.id
Published by: amel/pkl/upnvjt